Abdul Rahman Ya'kub
2 April 1981 – 2 April 1986
Sultan Iskandar
Abang Muhammad Salahuddin
Ahmad Zaidi Adruce
7 Juli 1970 – 26 Maret 1981
Sultan Haji Ahmad Shah
Simon Dembab Maja (1970-1972)
Sim Kheng Hung (1974–1991)[1][2]
Dunstan Endawie Enchana (1974–1979)[1][2]
Alfred Jabu Numpang (1976-2016)[3]
Daniel Tajem (1979–1981)[2]
Abang Muhammad Salahuddin
Tawi Sli
Abdul Taib Mahmud
1969–1970
Khir Johari
Hussein Onn
(1928-01-03)3 Januari 1928
Kampung Jepak, Bintulu, Raj of Sarawak
Kuching, Sarawak, Malaysia
United Malays National Organisation (1965-unknown)
Parti Bumiputera Sarawak (1968–1973)
Parti Pesaka Bumiputera Bersatu (1973–1981)
Persatuan Rakyat Malaysia Sarawak (1987–1991)
Toh Puan Hayati Ahmat
- (1982) Grand Commander of the Order of the Defender of the Realm (en)
- Knight Commander of the Most Exalted Order of the Star of Sarawak (en)
Tun Datuk Patinggi Haji Abdul Rahman bin Ya'kub (3 Januari 1928 – 9 Januari 2015)[4] adalah seorang politikus Malaysia keturunan Melanau asal Mukah. Ia menjadi Ketua Menteri Sarawak ketiga dan Yang di-Pertua Negeri Sarawak (Gubernur Sarawak) keempat. Ia juga merupakan paman dari Tun Pehin Sri Abdul Taib Mahmud, Yang di-Pertua Negeri Sarawak Ke- 7.
Kehidupan awal
Abdul Rahman bin Ya'kub dilahirkan di desa Kampung Jepak, Bintulu, Sarawak pada tanggal 3 Januari 1928. Orang tuanya bernama Wan Ya'kub bin Wan Yusuf, seorang nelayan dann ibunya bernama Siti Hajar binti Haji Mohd. Tahir yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Keluarga Abdul Rahman kemudian hijrah dari Bintulu menuju Miri dengan harapan agar anak-anaknya bisa mendapatkan akses pendidikan yang baik[2]. Abdul Rahman pertama kali masuk ke dunia pendidikan dengan bersekolah di Sekolah Melayu Miri dan kemudian bersekolah di Sekolah Anchi. Ayahnya berkeinginan supaya Abdul Rahman diberikan pendidikan Islami, sehingga ayahnya mendaftarkan Rahman ke Sekolah Arab Aljunied pada tahun 1939. Namun keputusan ayahnya ditentang ibunya Abdul Rahman akibat pecahnya Perang Dunia II. Abdul Rahman kemudian dipindahkan ke sekolah St. Joseph di Miri, namun ia gagal menyelesaikan pendidikannya akibat invasi Jepang[5]. Di usia mudanya, Abdul Rahman belajar seni beladiri Jepang, Aikido dan sempat bertemu dengan penemu seni beladiri Aikido, Morihei Ueshiba[butuh rujukan].
Akibat kesulitan keuangan, Abdul Rahman kemudian berhenti sekolah di tahun 1947 dan bekerja sebagai petugas pengecekan minyak di Perusahaan Sarawak Shell dan dibayar sebesar dua ringgit perhari. Tak puas dengan gajinya, Rahman kemudian pergi ke Rumah Sakit Umum Sarawak. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan merawat pasien dan pada akhirnya memutuskan berhenti kerja di rumah sakit tersebut setelah bekerja seharian. Abdul Rahman kemudian mendaftarkan diri menjadi taruna dan kembali belajar di Madrasah Melayu Kuching. Pada tahun 1948, ia dikirim ke Miri sebagai sebagai taruna dan hakim kelas empat percobaan. Abdul Rahman menetap di Miri sampai 1952, di tahun tersebut ia kemudian di promosikan menjadi hakim kelas satu[6] dan berhasil lolos dengan predikat Sertifikat Tingkat Dua pada ujian Senior Cambridge di tahun berikutnya[2].
Pada usia 26 tahun, Abdul Rahman kemudian belajar ke Universitas Southampton untuk belajar hukum di tahun 1954. Lima tahun kemudian ia lulus dan diangkat menjadi pengacara magang[2]. Abdul Rahman kemudian bekerja Wakil Jaksa Pidana Umum dalam Departemen Hukum Sarawak dari tahun 1959 sampai 1963. Ia juga merupakan bumiputera pertama yang berhasil lulus dan menjadi pengacara setelah lulus dari Lincoln's Inn[7].
Referensi
- ^ a b c Hong Min, Lim (1982). 18 years in Malaysia (Sarawak&Sabah) 1963-1981. Kuching, Sarawak: Malaysia Timor Publications. hlm. 16–20. Diakses tanggal 4 October 2020.
- ^ a b c d e f g Faisal, S Hazis (2012). Domination and Contestation: Muslim Bumiputera Politics in Sarawak. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 78–97, 101–108. ISBN 9789814311588.
Through Taib, the central state government persuaded Rahman to hand over the rights of Sarawak's continental shelf to the central government,...(page 92)
- ^ Tawie, Sulok (21 March 2016). "After 43 years, Sarawak deputy CM Alfred Jabu to quit politics". The Malay Mail. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2016. Diakses tanggal 26 April 2016.
- ^ Tun Datuk Patinggi Haji Abdul Rahman Ya'akub Diarsipkan 2019-05-28 di Wayback Machine.. arkib.gov.my
- ^ "Tun Datuk Patinggi Haji Abdul Rahman bin Ya'kub (Malay language)". National Archives of Malaysia. 16 October 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2012. Diakses tanggal 31 August 2012. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^ BAB 3 PROFIL EKSKLUSIF ABDUL RAHMAN YA'KUB (Chapter 3: Exclusive profile of Abdul Rahman Ya'kub) (PDF). University of Malaya students repository. 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 June 2018. Diakses tanggal 29 June 2018. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamastar
Bacaan tambahan
- Suhaimi Mokhtar, Putera Kenyalang: Satu Dekad Penuh Cabaran, 1981.
Pranala luar
- Blog keagamaan resmi Abdul Rahman Ya'kub
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tawi Sli | Ketua Menteri Sarawak 1970–1981 | Diteruskan oleh: Abdul Taib Mahmud |
Didahului oleh: Abang Muhammad Salahuddin | Yang di-Pertua Negeri Sarawak 1981–1985 | Diteruskan oleh: Ahmad Zaidi Adruce |
- l
- b
- s
- Abdul Razak Hussein
- Ismail Abdul Rahman
- Tan Siew Sin
- V. T. Sambanthan
- Sardon Jubir
- Khir Johari
- Bahaman Samsudin
- Abdul Rahman Talib
- Lim Swee Aun
- Abdul Hamid Khan Sakhawat Ali Khan
- Khaw Kai Boh
- Jugah Barieng
- V. Manickavasagam
- Senu Abdul Rahman
- Mohamed Ghazali Jawi
- Abdul Rahman Ya'kub
- Ng Kam Poh
- Abdul Ghani Gilong
- Abdul Ghafar Baba
- Ong Yoke Lin