Da madu

Da madu
Aksara Bali
Huruf LatinDa
IASTDha (dantya)
Ḍa (murdhanya)
Ḍha (murdhanya)
Fonem[d̪], [d̪ʰ] (dantya)
[ɖ] (murdhanya)
[ɖʰ] (murdhanya)
UnicodeU+1B25 (dantya)
U+1B1F (murdhanya)
U+1B20 (murdhanya)
, U+
Warga aksaramurdhanya; dantya
Gantungan

Da madu adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali. Ada dua jenis Da madu dalam aksara Bali, yaitu Da madu Murdhanya (dengan garis akhir tumpul) dan Da madu Dantya (dengan garis akhir meruncing). Warga aksara huruf "ḍa" dan "ḍha" sama, berbeda dengan huruf "dha". "Ḍa" dan "ḍha" termasuk dalam warga aksara Murdhanya (konsonan retrofleks), sedangkan "dha" termasuk dalam warga aksara Dantya (konsonan dental).

Jika Da madu Murdhanya dialihaksarakan menjadi huruf Latin, maka ditulis "ḍa",[1] atau "ḍha".[2]. Sedangkan jika Da madu Dantya dialihaksarakan menjadi huruf Latin, maka ditulis "dha",[2].

Tidak ada spesifikasi dalam penulisan "ḍa" dan "ḍha" dengan menggunakan aksara Bali, sehingga baik "ḍa" maupun "ḍha" sama-sama menggunakan Da madu.[1] Untuk penulisan "ḍha", biasanya Da madu diberi tedung.

Bentuk

Da madu memiliki kemiripan dengan aksara Ya. Perbedaannya terletak pada lekukan hurufnya. Selain itu, Da madu memiliki kemiripan dengan Dha, Ḍa, dan Ḍha dalam Pallawa. Hal ini karena aksara Bali tidak hanya berkerabat dengan aksara Jawa, tetapi juga berakar ke huruf Pallawa. Mereka keturunan aksara Brahmi.

Aksara Brahmi Aksara Pallawa Aksara Jawa Aksara Bali
Murdhanya (konsonan retrofleks) — ḍa dan ḍha
ḍa ḍha ḍa ḍha ḍa/dha ḍa ḍaa/ḍha
Dantya (konsonan dental) — dha
Perbandingan bentuk Da madu dan Ya
Da madu Ya

Fonem

Bila Da madu dialihaksarakan sebagai "dha", maka ia diucapkan /d̪ʰa/, yaitu bunyi /d/ yang disusul oleh hembusan bunyi /h/, misalnya pada kata: dharma (bahasa Sanskerta), dhana (bahasa Sanskerta), padha (bahasa Jawa & Bali).

Bila Da madu dialihaksarakan sebagai "ḍa", maka ia diucapkan /ɖ/, seperti bunyi /d/ di mana lidah menyentuh langit-langit mulut. Misalnya pada kata: ḍamaru (bahasa Sanskerta), keḍawung (bahasa Jawa). Da madu juga bisa dialihaksarakan menjadi "ḍha", bunyinya seperti /ɖ/ yang disusul oleh hembusan /h/, misalnya pada kata: ḍhakkā dan ḍhola (bahasa Sanskerta).

Penggunaan

Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Da madu digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /d̪ʰ/, /ɖ/, ataupun /ɖʰ/. Biasanya kata-kata tersebut terdapat dalam kosakata bahasa Bali serapan. Da madu juga digunakan saat mengalihaksarakan tulisan Dewanagari ke dalam tulisan Bali, khususnya apabila menemukan kata yang mengandung bunyi /d̪ʰ/, /ɖ/, ataupun /ɖʰ/.

Catatan kaki

  1. ^ a b Tinggen, hal. 23.
  2. ^ a b Surada, hal. 5.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.


  • l
  • b
  • s
Aksara suara
(Vokal)Warga Kanthya
(Konsonan
langit-langit belakang)
Ka
Ka
Kha
Ka mahaprana
Ga
Ga
Gha
Ga gora
Nga
Nga
Ha
Ha
 
Warga Talawya
(Konsonan langit-langit)
Ca
Ca
Cha
Ca laca
Ja
Ja
Jha
Ja jera
Nya
Nya
Sha
Sa saga
 
Warga Murdhanya
(Konsonan tarik-belakang)Warga Dantya
(Konsonan gigi)
Ta
Ta
Tha
Ta tawa
Da
Da
Dha
Da madu
Na
Na
Sa
Sa danti
 
Warga Osthya
(Konsonan bibir)
Pa
Pa
Pha
Pa kapal
Ba
Ba
Bha
Ba kembang
Ma
Ma
 
Aksara ardhasuara
(Semivokal)
Ya
Ya
Ra
Ra
La
La
Wa
Wa
 
Pangangge (tanda diakritik)
Pangangge suara
(tanda vokalisasi)
a
Pepet
a
Tedung
i
Ulu
ī
Ulu sari
ṛ
Guwung macelek
u
Suku
ū
Suku ilut
e
Taling
ai
Taling detya
Pangangge tengenan
h
Bisah
r
Surang
ng
Cecek
-
Adeg-adeg
 
Pangangge aksara
(tanda semivokalisasi)
y
Nania
w
Suku kembung
r
Guwung
 
Ceciren ring babawosan (tanda baca)
 
,
Carik
.
Carik kalih
.
Pasalinan
:
Pamungkah
"
Idem
‘
Panten
“
Pamada