Fonologi bahasa Aceh
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a0/Kurung_siku.svg/32px-Kurung_siku.svg.png)
Bahasa Aceh merupakan sebuah bahasa yang dituturkan oleh orang Aceh di daerah Aceh dan memiliki kotak fonem vokal yang besar dibandingkan dengan bahasa Indonesia dengan sepuluh vokal monoftong lisan,[1] dua belas diftong lisan,[2] tujuh monoftong sengau,[3] dan lima diftong sengau.[3]
Vokal
Para ahli bahasa sekaligus penutur bahasa ibu dari bahasa Aceh membagi vokal menjadi beberapa kategori, yakni: monoftong lisan, diftong lisan (yang akan dibagi lebih jauh dengan adanya akhiran pepet /ə/ dan /i/), monoftong sengau, dan diftong sengau.[2]
Vokal lisan
Monoftong lisan pada bahasa Aceh ditunjukkan pada tabel berikut.[4]
Depan | Madya | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | ɯ | u |
1/2 Tertutup | e | ə | o |
1/2 Terbuka | ɛ | ʌ | ɔ |
Terbuka | a |
Diftong vokal lisan yang berakhiran dengan /ə/ dan /i/ ditunjukkan dalam tabel berikut.[2]
|
|
|
Konsonan
Tabel dibawah ini menunjukan fonem konsonan dan cangkupan pelepasan fonem dalam bahasa Aceh.[5]
Dwibibir | Rongga-gigi | Langit-langit | langit-bel. | Celah-suara | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Sengau | murni | m | n | ɲ | ŋ | |
pasc. henti. | (mᵇ) | (nᵈ) | (ɲᶡ) | (ŋᶢ) | ||
Hentian | nirsuara | p | t | c | k | ʔ |
bersuara | b | d | ɟ | ɡ | ||
Geseran | nirsuara | f | s | ʃ | h | |
bersuara | z | |||||
Hampiran | l | j | w | |||
Getaran | r |
Catatan:
- konsonan /k/ dalam akhiran suku kata akan menghasilkan /ʔ/
- /f/, /z/, dan /ʃ/ merupakan suara pinjam yang bukan berasal dari bahasa tersebut dan biasanya digantikan menjadi pelepasan /ph/, /d/, dan /ch/
- Sengauan /m/, /n/, /ɲ/, /ŋ/ dilepaskan sebagai sengauan pasca-hentian (yang juga disebut sebagai "sengauan [yang] aneh") sebelum vokal lisan dan konsonan.[6][7] Konsonan tersebut berbeda dengan kelanjutan fonemik sengauan-hentian /mb/, /nd/, /ɲɟ/, /ŋɡ/, seperti dalam /banᵈa/ 'pelabuhan'.[8]
Ortografi
Ortografi dari bahasa Aceh mengandung 31 huruf, yakni 26 huruf alfabet Latin basis, è, é, ë, ô, dan ö.
Grafem | Fonem (IPA) | Suku kata terbuka | Suku kata tertutup |
---|---|---|---|
a | /a/ | ba /ba/ ‘membawa’ | bak /baʔ/ ‘ke, pohon’ |
e | /ə/ | le /lə/ ‘banyak’ | let /lət/ ‘ditarik keluar’ |
é | /e/ | baté /bate/ ‘cangkir’ | baték /bateʔ/ ‘batik’ |
è | /ɛ/ | bè /bɛ/ ‘bau’ | bèk /bɛʔ/ ‘kalimat larangan "jangan" (e.g. bèk neupajôh boh gantang teucrôh lôn! 'janganlah kamu memakan kentangku!')' |
ë | /ə/ | huë /huə/ ‘menarik’ | huëk /huəʔ/ ‘tersedak’ |
eu | /ɯ/ | keu /kɯ/ ‘depan’ | keuh /kɯh/ ‘jadi (s.c. nyan keuh), imbuhan pronominal untuk orang kedua (s.c. droe-keuh)’ |
i | /i/ | di /di/ 'di' | dit /dit/ 'sedikit' |
o | /ɔ/ | yo /jɔ/ ‘takut’ | yok /jɔʔ/ ‘mengocok’ |
ô | /o/ | rô /ro/ ‘menumpahkan’ | rôh /roh/ ‘masuk’ |
ö | /ʌ/ | pö /pʌ/ ‘terbang’ | pöt /pʌt/ ‘mencabut’ |
u | /u/ | su /su/ ‘suara’ | sut /sut/ ‘melepas’ |
Catatan:
- ë hanya digunakan untuk duftong yajg berakhiran dengan pepet (/ə/)
Kutipan
- ^ Pillai & Yusuf (2012), citing Asyik (1987)
- ^ a b c Pillai & Yusuf (2012), citing Asyik (1987)
- ^ a b Pillai & Yusuf (2012), citing Asyik (1987)
- ^ Pillai & Yusuf (2012), citing Asyik (1987)
- ^ Asyik (1982)
- ^ Durie (1984):24
- ^ Asyik (1982)
- ^ Long & Maddieson (1993) "Consonantal evidence against Quantal Theory", UCLA Working Papers in Phonetics 83, p. 144.
Referensi
- Asyik, Abdul Gani (1982). "The Agreement System in Acehnese" (PDF). Mon–Khmer Studies. 11: 1–33. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-06-05. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - Asyik, Abdul Gani (1987). A Contextual Grammar of Acehnese Sentences (Tesis PhD). The University of Michigan. http://acehbooks.org/pdf/00402.pdf.
- Durie, Mark (1984). A grammar of Acehnese (Tesis PhD). Australian National University. doi:10.25911/5d6fa25bcc31c.
- Lawler, John M. (1977). "A Agrees with B in Achenese: A Problem for Relational Grammar". Dalam Cole, P.; Sacock, J. Grammatical Relations. Syntax and Semantics 8 (dalam bahasa Inggris). New York: Academic Press. hlm. 219–248. doi:10.1163/9789004368866_010.
- Pillai, Stefanie; Yusuf, Yunisrina Qismullah (2012). "An Instrumental Analysis of Acehnese Oral Vowels" (PDF). Language and Linguistics. 13 (6): 1029–1050. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-10-11. Diakses tanggal 2022-04-21.
- l
- b
- s
- Abkhaz
- Aceh
- Adyghe
- Afrikaans
- Bahasa tanda Amerika
- Arabik
- Arab standar moderen
- Mesir
- Hejazi
- Levantine
- Tunisia
- Avesta
- Belanda
- Standar
- Dialek Kerkrade
- Dialek Orsmaal-Gussenhoven
- Belarus
- Bengal
- Bulgaria
- Burma
- Cornish
- Ceko
- Denmark
- Esperanto
- Estonia
- Faroese
- Finlandia
- Frisia Barat
- Gujarat
- Hawaii
- Ibrani (Moderen)
- Inggris
- Australia
- Amerika
- Selandia Baru
- Received Pronunciation
- Amerika Utara
- Afrika Selatan
- Kanada
- Kuno
- Pertengahan
- Hindustan
- Hungaria
- Islandia
- Inuit
- Irlandia
- Italia
- Jepang
- Jerman
- Standar
- Bern
- Colognia
- Dialek Kerkrade
- Katala
- Kiowa
- Konkani
- Korea
- Kurdistan
- Kirgistan
- Latgalia
- Latin
- Latvia
- Lithuania
- Luxembourg
- Makedonia
- Maithili
- Melayu
- Maldivia
- Māori
- Marathi
- Massachusett
- Navajo
- Nepal
- Norwegia
- Occitan
- Ojibwe
- Oromo
- Ottawa
- Pashto
- Persia
- Polandia
- Portugis
- Prancis
- Paris
- Quebec
- Galicia
- Proto-Indo-Eropa
- Romania
- Rusian
- Sardinia
- Saxon Kuno
- Skotlandia
- Skotlandia Gaelik
- Serbo-Kroasia
- Slovakia
- Slovenia
- Somalia
- Sorbian Utara
- Sotho
- Spanyol
- Dialek dan varietas
- Sunda
- Swedia