Gawangan
Gawangan (aksara Jawa: ꦒꦮꦁꦔꦤ꧀) adalah salah satu kelengkapan pembuatan batik. Gawangan berfungsi untuk membentangkan dan meletakkan kain selagi kain tersebut ditulis menggunakan canting. Gawangan umumnya terbuat dari potongan-potongan kayu atau bambu yang dirancang memanjang.[1][2]
Galeri
- Para perajin batik sedang menulis di kain batik. Terlihat gawangan sederhana sedang digunakan.
- Gawangan dengan ukir-ukiran.
- Gawangan juga dapat digunakan untuk memamerkan kain batik.
- Gawangan yang digunakan untuk memamerkan kain batik di Museum Batik Pekalongan.
- Gawangan sederhana terbuat dari bambu.
Catatan kaki
- ^ Mawardi, Dodi (2021-09-20). Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia. Epigraf Komunikata Prima. ISBN 978-623-96873-7-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-31. Diakses tanggal 2022-08-31.
- ^ Wuryanto, Ifa (2020-09-14). Kreasi batik lurik. CV Jejak (Jejak Publisher). ISBN 978-623-247-376-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-31. Diakses tanggal 2022-08-31.
- l
- b
- s
Batik
- Tulis
- Cap
- Lukis
- Cetak
- Bandul
- Canting
- Kain mori
- Malam
- Gawangan
- Soga
- Lerak
- Akar wangi
- Keraton
- Sudagaran
- Petani
- Batik Aceh
- Batik Bali
- Batik Banyumas
- Batik Banten
- Batik Betawi
- Batik Belanda
- Batik Cianjur
- Batik Cirebon
- Batik Jambi
- Batik Jepara
- Batik Jawa Hokokai
- Batik Jombang
- Batik Kalimantan
- Batik Madura
- Batik Maluku
- Batik Minangkabau
- Batik Minahasa
- Batik Nusa Tenggara
- Batik Papua
- Batik Pekalongan
- Batik Tulungagung
Sumatra | |
---|---|
Jawa | |
Kalimantan | |
Bali Nusa Tenggara |
|
Sulawesi |
|
Maluku dan Papua |
|
- Putri Dobonsolo
- Keris
- Arjuna Weda
- Danar Hadi
Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s