Gema Islam

Gema Islam merupakan majalah dwi-bulanan Indonesia bertema pengetahuan dan kebudayaan Islam yang terbit pada tahun 1960-an. Majalah ini pertama kali terbit tanggal 15 Januari 1962 di bawah naungan Yayasan Perpustakaan Islam Pusat. Redaksinya dipimpin oleh Buya Hamka dan beralamat di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.[1][2][3]

Majalah ini terbit tiap tanggal 1 dan 15. Pada awal tahun 1963, oplah Gema Islam mencapai 34.000 eksemplar. Salinan majalah ini tersimpan di Perpustakaan Nasional berjumlah 64 eksemplar.

Sejarah

Gema Islam lahir sebagai kelanjutan majalah Panji Masyarakat yang diberedel pemerintahan Sukarno pada Agustus 1960 karena memuat tulisan Mohammad Hatta berjudul " Demokrasi Kita".[1]

Kemunculan Gema Islam tak terlepas dari peran beberapa perwira ABRI. Hal itu terlihat dari posisi Brigjen TNI Soedirman sebagai pemimpin umum dan Letkol TNI M. Rowi sebagai posisi penanggung jawab. Di jajaran dewan redaksi, terdapat nama H. Anwar Tjokroaminoto, Dr. A. Mukti Ali, Letkol TNI M. Esa Idris, dan Mahbub Djunaidi. Rusjdi Hamka, anak lelaki Buya Hamka, menempati posisi sekretaris redaksi bersama H.M. Joesoef Ahmad.[3]

Isi

Gema Islam memuat artikel tentang pengetahuan dan kebudayaan Islam. Topiknya meliputi sejarah perkembangan Islam di Indonesia, tafsir Alquran, perekonomian, serta pandangan dan pikiran sejumlah tokoh tentang ajaran Islam di Indonesia.

Majalah ini juga turut menyumbangkan dan menyebarluaskan sastra, terutama berbentuk puisi dan cerpen. Selain itu, majalah ini memuat cerita bergambar serta rubrik "Surat Pembaca".

Penerimaan

Menurut akademisi Fachry Ali, terbitnya Gema Islam merupakan refleksi pertentangan kekuatan politik antara golongan yang pro-PKI dengan yang anti-PKI.[3]

Referensi

  1. ^ a b F, Ahmad Gaus A. (2010). Api Islam Nurcholish Madjid: jalan hidup seorang visioner. Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-514-7. 
  2. ^ Rusydi, Yusran (2017-02-03). Buya Hamka: Pribadi dan Martabat. Noura Books. ISBN 978-602-385-240-6. 
  3. ^ a b c Prisma. Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial. 1983. 
  • l
  • b
  • s
Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka)
Keluarga
Moyang
  • Abdul Karim Amrullah (ayah)
  • Muhammad Amrullah (kakek)
  • Tuanku Guguk Katur (kakek buyut)
  • Tuanku Pariaman (ayah dari nenek buyut)
Kerabat
Saudara
Istri
  • Sitti Raham
  • Sitti Khadijah
Anak
  • Rusydi Hamka (putra)
  • Irfan Hamka (putra)
  • Aliyah Hamka (putri)
  • Afif Hamka (putra)
Organisasi
Karya
Terkait