Pulau Kakabia
- WITA (UTC+8)
Pulau Kakabia atau Pulau Kabikabian atau Pulau Kawi-Kawia (menurut Kabupaten Buton Selatan)[1] adalah sebuah pulau kecil yang terletak di antara wilayah perairan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan tepatnya di Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Nama "Kakabia" adalah akronim dari kalimat “Kapal Kayu Bikinan Ara” yang kemudian disingkat menjadi Kakabia. Pulau Kakabia merupakan pulau tanpa penduduk yang terletak di bagian paling timur Pulau Selayar pada posisi koordinat 6°54′7.000″LS,122°13′11.000″BT dan dapat ditempuh selama 4 jam perjalanan laut dari Pulau Kalaotoa.[2]
Selain menjadi pulau terluar dari Kabupaten Kepulauan Selayar, pulau Kakabia juga merupakan pulau terluar bagian selatan dari Provinsi Sulawesi Selatan. Pulau Kakabia terkenal dengan burung berwarna putih hitam yang berkumpul di pulau tersebut pada pagi dan sore hari. Burung tersebut memangsa ikan terbang dan ikan lain yang hidup di permukaan laut dengan paruhnya yang besar dan panjang. Di sekitar Pulau Kakabia banyak sekali ditemui penyu sisik dan hamparan terumbu karang yang masih sangat bagus. Di atas pulau, terdapat juga biawak, ular batu, tikus berwarna kemerah-merahan dan kotatu (kepiting kenari).
Jarak dan waktu tempuh
Menurut hitungan waktu tempuh melalui jalur laut dari pulau Kalaotoa ke Pulau Jampea memakan waktu sekitar 10 sampai dengan 12 jam sementara dari Pulau Jampea ke kota Benteng ditempuh sekitar 8 jam. Berarti jarak pulau Kakabia dari ibu kota kabupaten Kepulauan Selayar sekitar 22 jam sampai dengan 24 jam perjalanan laut.[butuh rujukan]
Sengketa
Pulau Kakabia pernah disengketakan antara pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Kabupaten Buton Selatan.[3] Sengketa tersebut dimulai pada tahun 2011 dan berakhir pada tahun 2022. Karena posisi Pulau Kakabia yang terletak di antara wilayah perairan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan maka timbullah sengketa dan saling klaim.
Keputusan Mahkamah Konstitusi 2019
Pada 15 Maret 2018, Bupati Kepulauan Selayar Muhammad Basli Ali dan Ketua DPRD Kepulauan Selayar Mappatunru mengajukan permohonan ke Mahkamah Konstitusi dengan Nomor 24/PUU-XVI/2018. Sidang pengujian UU Pembentukan Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam lampiran UU Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Selatan dilakukan pada 3 Desember 2018. UU Nomor 16 Tahun 2014 memuat peta wilayah dan penjelasan UU Kabupaten Buton Selatan. Dalam penjelasan tersebut menyatakan bahwa keseluruhan luas wilayah Kabupaten Buton Selatan sekitar 509,92 km². Sedangkan menurut pihak Kabupaten Kepulauan Selayar, Pulau Kakabia merupakan wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Selayar berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 1959 sebagai payung hukum pembentukan daerah tingkat dua dan dipertegas melalui Permendagri Nomor 45 Tahun 2011 tentang Wilayah Administrasi Pulau Kakabia. Pada akhirnya tanggal 13 Maret 2019, Mahkamah Konstitusi memutuskan tidak menerima permohonan Bupati Kepulauan Selayar dan Ketua DPRD Kepulauan Selayar.[4][5]
SK Kemendagri 2022
Perselisihan batas daerah antardaerah provinsi tersebut diselesaikan oleh Mendagri sesuai dengan Permendagri Nomor 141 Tahun 2017
Referensi
- ^ Tim redaksi www.dpr.go.id (11 April 2022). "Persoalan Batas Wilayah Pulau Kakabia Harus Segera Diselesaikan". www.dpr.go.id. Diakses tanggal 30 April 2023.
- ^ Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar, Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia (2021). "Sistem Informasi Nama Rupabumi (Sinar)". sinar.big.go.id. Diakses tanggal 30 April 2023.
- ^ Mubyarsah, Latu Ratri (16 Mei 2022). "Gubernur Sulsel Tegaskan Pulau Kakabia Masuk Wilayah Selayar". www.jawapos.com. Diakses tanggal 30 April 2023.
- ^ Tim redaksi www.mkri.id (4 Desember 2018). "Pulau Kakabia Masuk dalam Kabupaten Buton Selatan, Konstitusional". www.mkri.id. Diakses tanggal 30 April 2023.
- ^ MKRI (13 Maret 2019). "Putusan Nomor 24/PUU-XVI/2018" (PDF). www.mkri.id. Diakses tanggal 30 April 2023. line feed character di
|title=
pada posisi 8 (bantuan)
Pranala luar
- Data Pulau Kakabia dari Badan Informasi Geospasial (Indonesia)
- l
- b
- s
- Benteng Pertahanan
- Museum Negara
- Dermaga Benteng
- Gedung Lembaga Pemasyarakatan Selayar
- Rumah Jabatan Bupati Selayar
- Lapangan Pemuda Benteng
- Plaza Marina
- Pasar sentral Benteng
- Kafe Tempat Biasa
- Sumur Tajuiya
- Kompleks makam Bone Lohe
- Ujung Pa’badilang
- Makam tua Bongaiya
- Goa Ereposo
- Pantai Tanjung Harapan
- Makam tua bulaenna Parangia
- Masjid tua Saluk
- Kebun mente
- Kompleks makam Opu Bembeng
- Kompleks makam Batangmata
- Kompleks makam Opu Dg. Massese
- Rumah adat Batangmata
- Pantai Taloiya
- Pantai Pa'badilang
- Pantai Labuang Nipaiya
- Pantai Rampang-rampangan
- Pantai Pamatata
- Pantai Lembangia
- Pantai Tanaera
- Pantai Lansangireng
- Pulau Pasitanete
- Pantai Dongkalang
- Pantai Jeneiya
- Pantai Liang Tarrusu
- Pulau Pasi
- Pulau Gusung
- Pantai Liang Kareta
- Pantai Je’neiya
- Jangkar Selayar
- Meriam Kuno
- Bandar Udara H. Aroeppala
- Pantai Lembang
- Topa
- Gong Nekara
- Benteng Bontobangun
- Air Terjun Balang Kelambu
- Makam We Tenri Dio
- Perkampungan Tua Bitombang
- Pulau Malimbu
- Kuburan tua
- Sapo lohe (rumah adat)
- Pantai Ngapaloka
- Air terjun Ohe Gonggong
- Pantai Batu Etang
- Air terjun Patikore'
- Jammeng Resort
- Pantai Hara
- Goa Tanjung Kandaeng
- Pantai Sombolow
- Pantai Maja-maja
- Pantai Laburu
- Pantai Komba
- Pantai Bone Sialla
- Perkampungan Jammeng
- Pantai Sangkulu-kulu
- Pemandian Lantapamangka
- Pantai Appa Tanah
- Goa alam Appa Tanah
- Pantai Bonetappalang
- Pantai Pinang
- Goa Batu Baba
- Batu Karapu
- Bone Sela
- Pantai Bahosangkara
- Pantai Sungguminasa
- Goa Bonetappalang
- Pantai Pattumbukang
- Pantai Hangkoang
- Pantai Manambeang
- Pantai Balambang
- Pantai Doliseang
- Pantai Lambu
- Pantai Langkoni
- Pantai Monge
- Pantai Tambajako
- Pantai Soreang
- Pantai Baloiya
- Goa alam Baloiya
- Pulau Polassi
- Pulau Bahuluang
- Pulau Tambolongan
- Pulau Kauna
- Pemandian alam Eremata
- Kompleks makam Mare-mare
- Air terjun Suttia
- Masjid tua Gantarang
- Pantai Baba Ere
- Puncak
- Labuang Bajo & Mata Ere
- Perkampungan tua Gantarang
- Benda pusaka kerajaan Gantarang
- Dinding benteng kerajaan Gantarang
- Pakkojokang
- To’do (pusat bumi)
- Tempat pembakaran mayat
- Gaukan Opu
- Pantai Appa Batu
- Kampung Bissorang
- Pantai Ngapalohe
- Kebun cengkeh Lembang Bau
- Kebun pala Laloasa
- Pantai Karang Indah
- Istana lalaki Buki
- Benteng pertahanan
- Kuburan tua Silolo
- Taman Nasional Taka Bonerate
- Buhung Tuma
- Buhung Batu Eja
- Pantai Bone Lambere
- Pantai Appa
- Pulau Kayuadi
- Pulau Kauna
- Pulau Tinabo
- Makam Ali Akbar
- Pulau Tanamalala
- Pulau Bembe
- Pulau Jai Lamu
- Tari Kondo Buleng
- Perairan Batu So’bolo
- Pulau Batu
- Pulau Jampea
- Pusaka Jampea
- Goa Majapahit
- Pembuatan Perahu
- Tari Pangaru
- Tari Batanda
- Rumah adat
- Pantai Bonerate
- Pantai Larafu
- Pantai Lambego
- Pantai Komba-komba
- Pulau Kalao
- Pulau Bonerate
- Gua Tengkorak
- Gua Buranga
- Kuburan Tua
- Perkampungan Tua
- Pantai Pulau Madu
- Pantai Karumpa
- Pantai Pasilambena
- Pulau Kalaotoa
- Pulau Madu
- Pulau Kakabia
Artikel bertopik pulau di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s
Artikel bertopik Kepulauan Selayar ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s