Tan Twan Eng

Tan Twan Eng (Penang, 1972) merupakan seorang novelis terkemuka berkebangsaan Malaysia.[1] Kecintaannya pada sejarah dan kampung halamannya memacu Tan untuk melahirkan novel-novel fiksi sejarah. Sepanjang perjalanan kariernya, Tan telah banyak mendapat pengakuan dunia internasional. Ia menjadi orang Malaysia pertama yang memenangkantiga penghargaan bergengsi sekaligus, yakitu Man Asian Literary Prize, Man Booker Prize, dan Walter Scott Prize.

Kehidupan dan Karier

Lahir di Penang, Tan kemudian menghabiskan masa kecil hingga remaja di Kuala Lumpur.[2] Tan merupakan seorang keturunan Penang-Tionghoa. Dalam kesehariannya, ia menggunakan beberapa bahasa, di antaranya adalah bahasa Inggris, Penang-Hokkien, dan Kanton untuk berkomunikasi.

Tan kecil sangat gemar membaca buku. Kegemarannya itu memantik Tan untuk terus membaca dan menulis khususnya tulisan-tulisan fiksi dan sejarah. Ia mulai mengumpulkan bahan dan sumber tulisan untuk karya fiksi-sejarah sejak duduk di bangku sekolah.[3]

Selepas menamatkan masa sekolah, Tan berhijrah ke Inggris untuk menjalani studi di bidang hukum University of London. Ia sempat menjadi seorang advokat hukum di sana setelah lulus. Tan kemudian melanjutkan studi magister di University of Cape Town, Afrika Selatan dan memulai hidup baru di sana. Tan menghabiskan waktu di Cape Town dan di Malaysia.[3]

Karya dan Penghargaan

Pada tahun 2007, bertepatan dengan studi magisternya, Tan memulai debutnya sebagai seorang novelis dengan merilis karya berjudul Gift of Rain. Novel berlatar belakang sejarah pendudukan Jepang di Malaysia itu berhasil masuk ke jajaran penerima penghargaan bergengsi Man Booker Prize.[4]

Novel kedua Tan yang berjudul The Garden of Evening Mist terbit pada 2012. Karya Tan kembali mendapatkan penghargaan Man Booker Prize pada tahun 2012. Tidak hanya itu, ia juga berhasil menyabet penghargaan Walter Scott Prize untuk tulisan fiksi sejarah 2013 dan Man Asian Literary Prize. Novel kedua Tan ini kemudian diadaptasi menjadi sebuah film dan tayang di Cathay Cinemas pada 2020.[5] Karya-karyanya juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, Italia, Rusia, Spanyol, Ceko, Prancis, Jerman, dan Belanda.[6]

Selain memperoleh berbagai penghargaan, Tan juga berkesempatan untuk menjadi pembicara penting di festival sastra. Beberapa festival tersebut di antaranya adalah Singapore Writers Festival, the Ubud Writers Festival di Bali, Asia Man Booker Festivals di Hongkong, Shanghai Literary Festivals, dan Asia House's Festival of Asian Literature.[7]

Referensi

  1. ^ "Tan Twan Eng - Literature". literature.britishcouncil.org. Diakses tanggal 2023-12-02. 
  2. ^ "An interview with Tan Twan Eng - Asymptote". www.asymptotejournal.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-02. 
  3. ^ a b "Tan Twan Eng | The Booker Prizes". thebookerprizes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-02. 
  4. ^ Lee, Jian Xuan (2016-09-18). "Malaysian writer Tan Twan Eng finds the human in the monster". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0585-3923. Diakses tanggal 2023-12-02. 
  5. ^ Editor, Olivia HoAssistant Life (2020-01-13). "Malaysian writer Tan Twan Eng's Garden Of Evening Mists blooms onscreen". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0585-3923. Diakses tanggal 2023-12-02. 
  6. ^ "Tan Twan Eng - Literature". literature.britishcouncil.org. Diakses tanggal 2023-12-02. 
  7. ^ "An interview with Tan Twan Eng - Asymptote". www.asymptotejournal.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-02.