Eros Djarot
- Budayawan
- Sutradara
- Pencipta lagu
- Penulis naskah
- Politikus
- Partai Demokrasi Indonesia (1983–1999)
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (1999–2002)
- Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia (2002–2009)
- Slamet Rahardjo (kakak)
- Hendro Djarot (adik)
Erros Djarot (lahir 22 Juli 1950) yang lebih dikenal dengan Erros Djarot adalah seorang budayawan, sutradara, pencipta lagu, penulis naskah dan politikus Indonesia. Ia merupakan adik dari aktor, sutradara, dan penulis naskah Indonesia, Slamet Rahardjo sekaligus ayah dari aktor Indonesia, Banyu Biru Djarot. Ayahnya merupakan seorang perwira TNI Angkatan Udara asal Jawa Tengah bernama Djarot Djojoprawiro.
Karier
Karier bermusik
Di dunia musik Eros dikenal karena lagu-lagunya yang melegenda seperti Badai Pasti Berlalu, Merpati Putih, Cintaku, Merepih Alam, Angin Malam, dan Pelangi yang terangkum dalam album Badai Pasti Berlalu, album jalur suara untuk film Badai Pasti Berlalu (1977) karya sutradara legendaris Teguh Karya, yang kemudian menjadi salah satu album masterpiece dalam blantika musik Indonesia.
Karier perfilman
Teguh Karya kemudian menjadi orang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan karier Eros Djarot selanjutnya; yaitu di dunia film.[1] Hingga mengantarkan Eros menjadi langganan Penata Musik Terbaik untuk beberapa film garapannya, bahkan Eros kemudian menjadi Sutradara Terbaik untuk film garapannya sendiri, Tjoet Nja' Dhien, pada Festival Film Indonesia 1988.
Karier politik
- Pendiri Litbang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
- Mendirikan Partai Nasionalis Bung Karno dan terpilih sebagai Ketua Umum.
- Mendirikan Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia dan terpilih sebagai Ketua Umum; berhasil meloloskan partai tersebut untuk mengikuti pemilihan umum tahun 2004 dan pemilihan umum tahun 2009.
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Keterangan | ||
---|---|---|---|---|---|
Komponis | Penulis | Sutradara | |||
1974 | Kawin Lari | Ya | Tidak | Tidak | |
1976 | Perkawinan dalam Semusim | Ya | Tidak | Tidak | |
1977 | Badai Pasti Berlalu | Ya | Tidak | Tidak | |
1980 | Usia 18 | Ya | Tidak | Tidak | |
Kembang Padang Kelabu | Ya | Tidak | Tidak | ||
Seputih Hatinya Semerah Bibirnya | Ya | Tidak | Tidak | ||
1982 | Pengantin Remaja II | Ya | Tidak | Tidak | |
1983 | Di Balik Kelambu | Ya | Tidak | Tidak | |
1984 | Ponirah Terpidana | Ya | Tidak | Tidak | |
Kerikil-Kerikil Tajam | Ya | Tidak | Tidak | ||
1985 | Secangkir Kopi Pahit | Ya | Tidak | Tidak | |
Kembang Kertas | Ya | Cerita | Tidak | ||
Bila Saatnya Tiba | Ya | Tidak | Tidak | ||
1986 | Kodrat | Ya | Tidak | Tidak | |
1988 | Tjoet Nja' Dhien | Tidak | Cerita dan skenario | Ya | Debut penyutradaraan |
1990 | Langitku Rumahku | Ya | Skenario | Tidak | Juga sebagai produser |
2001 | Marsinah, Cry Justice | Tidak | Skenario | Tidak | |
2008 | Kantata Takwa | Tidak | Skenario | Ya | Film dokumenter; juga sebagai produser |
Diskografi
- 1983, Kembalikan Masa Depanku
- 1986, Manusia-Manusia
- 2019, Politik Zaman Edan
- 2020, 1&2 Bukan Segalanya
Prestasi dan pengakuan
- Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan | Tahun | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
Festival Film Indonesia | 1976 | Penata Musik Terbaik | Kawin Lari | Menang |
1978 | Badai Pasti Berlalu | Menang | ||
1981 | Usia 18 | Menang | ||
1984 | Ponirah Terpidana | Nominasi | ||
1985 | Kembang Kertas | Nominasi | ||
Kerikil-Kerikil Tajam | Nominasi | |||
Secangkir Kopi Pahit | Nominasi | |||
1987 | Kodrat | Nominasi | ||
1988 | Film Cerita Panjang Terbaik | Tjoet Nja' Dhien | Menang | |
Sutradara Terbaik | Menang | |||
Penulis Skenario Terbaik | Menang | |||
Penulis Cerita Asli Terbaik | Menang | |||
1990 | Film Cerita Panjang Terbaik | Langitku Rumahku | Nominasi | |
Penata Musik Terbaik | Nominasi | |||
2004 | Penulis Skenario Terbaik | Marsinah, Cry Justice | Nominasi | |
Asia Pacific Screen Awards | 2008 | Best Documentary Feature Film | Kantata Takwa | Nominasi |
Referensi
- ^ https://dennysakrie63.wordpress.com/2010/08/29/35-tahun-erros-djarot-berkarya/
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com Diarsipkan 2006-09-16 di Wayback Machine.
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Slamet Rahardjo Film : Kodrat (1987) | Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film : Tjoet Nja' Dhien (1988) | Diteruskan oleh: Teguh Karya Film : Pacar Ketinggalan Kereta (1989) |
- l
- b
- s
hingga
1970-an
- Lilik Sudjio (1955)
- Bachtiar Siagian (1960)
- Misbach Jusa Biran (1967)
- Wim Umboh (1973)
- Teguh Karya (1974)
- Teguh Karya (1975)
- Nico Pelamonia (1976)
- Sjuman Djaya (1977)
- Ami Prijono (1978)
- Teguh Karya (1979)
- Frank Rorimpandey (1980)
- Ismail Soebardjo (1981)
- Arifin C. Noer (1982)
- Teguh Karya (1983)
- Syuman Djaya (1984)
- Slamet Rahardjo (1985)
- Teguh Karya (1986)
- Slamet Rahardjo (1987)
- Eros Djarot (1988)
- Teguh Karya (1989)
- Arifin C. Noer (1990)
- Imam Tantowi (1991)
- Chaerul Umam (1992)
- Rudi Soedjarwo (2004)
- Hanung Bramantyo (2005)
Nayato Fio Nuala(dibatalkan) (2006)- Hanung Bramantyo (2007)
- Mouly Surya (2008)
- Aria Kusumadewa (2009)
- Benni Setiawan (2010)
- Ifa Isfansyah (2011)
- Herwin Novianto (2012)
- Rako Prijanto (2013)
- Adriyanto Dewo (2014)
- Joko Anwar (2015)
- Riri Riza (2016)
- Edwin (2017)
- Mouly Surya (2018)
- Garin Nugroho (2019)
- Joko Anwar (2020)
- Wregas Bhanuteja (2021)
- Edwin (2022)
- Jeremias Nyangoen (2023)
Artikel bertopik biografi politikus Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s